Senin, 28 April 2014

Proposal Giat Lomba Kebudayaan


 
Organisasi PAPEDA (Para Pemuda Daerah Papua)
Kota Sorong
Jln.Tengiri KPR PAM blok D.19 – Kota Sorong, No.Telp 0951333042

 Lampiran    : 1 Berkas

Perihal        : Permohonan Bantuan Dana

                                                                                               Kepada Yth.

                                                                                           Bpk.Gubernur Sorong

                                                                                            Di –

                                                                                                         Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

          Puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat-Nya kepada kita sehingga kita masih dalam keadaan sehat wal ‘afiat. Amin.

Dalam rangka memperingati HUT KOTA SORONG pada tanggal 1 Maret kemarin, maka kami ingin membuat lomba kebudayaan yang Insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 29 April 2014. Yang akan di hadiri oleh Bpk Mentri Kebudayaan.Oleh karena itu, kami sangat memerlukan bantuan dana untuk mendukung kegiatan yang dimaksud.

Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

 
                           Sorong, 30 Maret 2014

  Bpk.Gubernur                                                                          Ketua Papeda



Abraham Oktavianus                                                                  Nurjanah

  

PROPOSAL GIAT LOMBA KEBUDAYAAN

HUT KOTA SORONG

 
 

     PENDAHULUAN

Tujuan untuk diadakannya kegiatan ini untuk mengenalkan kembali budaya-budaya khas Papua kepada anak-anak bangsa agar mereka bisa mempelajari budaya-budaya tersebut, dan juga memperlihatkan kepada orang-orang pendatang bahwa kebudayaan papua sangat unik dan menarik.

     MAKSUD DAN TUJUAN


     Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

a.     Memperingati HUT KOTA SORONG

b.     Memperkenalkan Kebudayaan-kebudayaan Papua

c.      Mengembangkan minat, bakat, dan pengalaman dalam hal kebudayaan

 

     WAKTU DAN TEMPAT

A. Waktu kegiatan:

              29 April – 02 Mei

B. Tempat Kegiatan:

     1. Upacara pembukaan:

              29 April 2014 di Lapangan Hoki

     2. Pertemuan lomba sore hari:


              30 April – 02 Mei 2014 di Lapangan Hoki

 

     PESERTA KEGIATAN

Peserta lomba terdiri dari 30 Sekolah Menengah Atas seluruh kota dan sekabupaten sorong  yang terbagi atas:

1. 150 Orang Putra

2. 150 Orang Putri

 

      SUMBER DANA

Sumber dana kami peroleh berasal dari uang kas dan bantuan dari pemerintah kota sorong.


      BIAYA KEGIATAN

Biaya yang akan kami ajukan adalah sebesar:

 

                   Rp 50.000.000,-

 

          T e r b i l a n g: Lima puluh juta rupiah

         ( Rincian dana terlampir).

 

 

     PENUTUP

     Demikian proposal ini kami buat sebagai bahan pertimbangan demi terselenggaranya kegiatan ini.

     Atas perhatian dan kebijaksanaannya, kami ucapkan terima kasih.

 

 

                        Sorong, 30 Maret 2014

            Bpk.Gubernur                                                                    Ketua Papeda

 

 
                Abraham Oktavianus                                                                     Nurjanah

     

 

RINCIAN DANA GIAT LOMBA KEBUDAYAAN

HUT KOTA SORONG
 
 
NO
 
URAIAN
 
JUMLAH DANA
 
1
 
Uang Hadiah Perlombaan
 
Rp.20.000.000
 
2
 
Perlengkapan + Dokumentasi
 
Rp 10.000.000,-
 
3
 
Transportasi Panitia
 
 Rp 5.000.000,-
 
4
 
Konsumsi
 
Rp 15.000.000,-
 
 
 
JUMLAH TOTAL
 
 







Rp 50.000.000,-

 
                  Sorong, 30 Maret 2014

                            Bpk.Gubernur                                          Ketua Papeda

 



                                   Abraham Oktavianus                                    Nurjanah

     

 

 

 

 

Rabu, 23 April 2014

UNSUR-UNSUR BUDAYA



7 Unsur Kebudayaan beserta Penjelasannya
Unsur-Unsur Kebudayaan Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia. Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebudayaan yang kompleks seperti masyarakat perkotaan. Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal atau disebut dengan kultural universal. Menurut Koentjaraningrat, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut adalah :

1. Sistem Bahasa

Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.

Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut Koentjaraningrat menentukan batas daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi sehingga proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.

2. Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya

Masyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono, pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat mulai mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi laut untuk menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang di langit

Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu sungai. Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti ciriciri bahan mentah yang mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya. Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:

a. alam sekitarnya;
b. tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya;
c. binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya;
d zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
e. tubuh manusia;
f. sifat-sifat dan tingkah laku manusia;
g. ruang dan waktu.

3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial

Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social dalam kehidupannya.

Kekerabatan berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.

4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.

5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup

Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.

Pada saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi.

Pada saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah. Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi hasil produksi pertaniannya. Di dalam masyarakat industri, seseorang mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.

6. Sistem Religi

Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.

Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan
mereka masih primitif.

7. Kesenian

Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.

Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seni tradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lagu, dan koreografi.





Rabu, 02 April 2014

KEBUDAYAAN DAN KEUNIKAN PULAU PAPUA

Disini saya akan menjelaskan sedikit tentang budaya saya yaitu budaya papua. Walaupun sebenarnya saya bukan asli orang papua, tapi saya lahir dan dibesarkan oleh kedua orangtua saya di tanah papua, sehingga kebudayaan papua sudah melekat pada diri saya dan saya sangat mencintai dan merindukan pulau Papua karena disana kebahagiaan saya karena disana saya dapat berjumpa dengan orang-orang yang saya sayangi.

Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur Papua memang memiliki daya tarik dan eksotisme tersendiri. Selain memiliki pemandangan yang luar biasa sebagai pemanja mata, provinsi paling terujung Indonesia ini memiliki aneka ragam budaya Dan pesona Burung endemik Tanah Papua yaitu Cendrawasih serta keunikan dari suku yang bermukim di dalamnya. Salah satunya diantaranya adalah Suku Dani yang mendiami sebuah wilayah di Lembah Baliem, Wamena, Papua. 

Asal-usul budaya suku dani papua.
Meskipun banyak orang menyebut mereka dengan sebutan Suku Dani, namun orang Suku Dani sendiri menyebut mereka sebagai Suku Parim. Suku Dani atau Suku Parim ini termasuk suku yang masih memegang teguh kepercayaan mereka. Salah satunya adalah selalu memberi hormat pada orang-orang yang sudah meninggal. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengadakan upacara serta penyembelihan babi.

Suku Dani juga merupakan salah satu suku di Papua yang masih mengenakan Koteka yang terbuat dari kunden kuning. Para wanitanya pun masih menggunakan pakaian berjuluk wah yang berasal dari rumput serat dan tinggal di Honai-Honai sebuah gubuk yang beratapkan jerami atau ilalang.

Sebagian masyarakat Suku Dani sudah memeluk agama Kristen, akibat pengaruh misionaris Eropa yang pernah datang ke lokasi tersebut sekitar tahun 1935. Kendati demikian Suku Dani masih memiliki kepercayaan adat yang lebih dikenal dengan konsep yang dinamakan Atau yang dipercaya bahwa segala kesaktian yang dimiliki oleh para leluhur suku Dani diberikan secara turun temurun kepada kaum lelaki. Kesaktian tersebut antara lain kesaktian menjaga kebun, kesaktian mengobati atau menyembuhkan penyakit sekaligus menghindarinya, serta kesaktian untuk memberi kesuburan pada tanah yang digunakan untuk bercocok tanam. Suku Dani juga memiliki simbol yang mereka namakan Kaneka. Lambang tersebut dipakai saat upacara tradisi yang bersifat keagamaan.

Meskipun suku dani tinggal di hutan-hutan dengan iklim tropis yang sangat kaya akan flora dan fauna papua ini masih melakukan serangkaian upacara adat, salah satunya adalah Rekwasi. Rekwasi adalah sebuah upacara adat yang dilakukan untuk menghormati para leluhur. Di Rekwasi, para prajurit biasanya akan membuat tanfa dengan lemak babi, kerang, bulu-bulu, kus-kus, sagu rekat, getah pohon mangga, dan bunga-bungaan di bagian tubuh mereka. Saat melakukan upacara ini, para peserta juga melengkapi dirinya dengan senjata tradisional seperti tombak, kapak, parang, dan juga busur beserta anak panahnya.

Kepercayaan suku Dani menganut konsep yang dinamakan Atou. Artinya adalah segala kesaktian yang dipunya oleh para leluhur suku Dani diberikan secara turun temurun kepada kaum lelaki. Menurut budaya suku Dani, jenis kesaktian tersebut antara lain adalah kesaktian agar bisa punya kekuatan untuk menjaga kebun, kesaktian agar mampu mengobati atau menyembuhkan penyakit sekaligus menghindarinya dan kesaktian untuk memberi kesuburan pada tanah yang digunakan untuk bercocok tanam.
Namun,,, dengan seiring berjalannya waktu dan jaman semakin hari semakin modern untuk menjumpai orang papua yang menggunakan baju adat papua yang disebut koteka itu sudah sangat jarang terlihat, rumah adat papua pun sudah jarang di temui. Hanya tinggal beberapa kelompok keluarga saja yang masih tinggal di pedalaman yang masih menggunakan rumah adat serta baju adat papua. Sedangkan orang papua yang tinggal di kota sudah tidak menggunakan lagi baju serta rumah adat papua. Saat ini baju adat papua di buat bukan untuk di pakai melainkan di buat sebagai oleh-oleh/cendra mata jika ada orang dari luar kota yang berkunjung. Biasanya kita dapat berjumpa dengan pedagang yang menjual baju adat senjata adat dll itu di bandara atau di pelabuhan yang ada di papua.

selama saya sekolah dan mempelajari beberapa kebudayaan di Indonesia, yang paling menarik untuk di ketahui kebudayaannya itu adalah kebudayaan dari papua karena papua mempunyai keunikan tersendiri dalam kesenian dan kebudayaannya.

Kesenian dan Kebudayaan Papua :
            Papua memiliki banyak kesenian dan kebudayaan yang ada di dalamnya, kesenian dan kebudayaan tersebut sangat unik dan menarik. Berikut beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Papua :
Bahasa
Terdapat ratusan bahasa daerah yang berkembang pada kelompok etnik yang ada di Papua. Aneka Berbagai bahasa ini menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi antara satu kelompok etnik dengan kelompok etnik lainya. Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia digunakan secara resmi oleh masyarakat-masyarakat di Papua bahkan hingga ke pedalaman. Namun ada masyarakat yang tidak mengerti bahasa Indonesia karena minimnya pendidikan yang ada di Papua


Pakaian Tradisional
Pakaian adat Papua untuk pria dan wanita hampir sama bentuknya. Pakaian adat itu memakai hiasan-hiasan seperti hiasan kepala berupa bentuk burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Namun ada juga masyarakat suku pedalaman Papua yang hanya menggunakan koteka dalam membalut tubuhnya



Rumah Adat
Rumah adat Papua memiliki nama Rumah Honai, dimana bahan yang diguanakan untuk membuat rumah Honai yaitu dari kayu dengan dan atapnya berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah tradisional Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak berjendela. Umumnya rumah Honai terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan.

Tari Tradisional
Papua memiliki berbagai macam tarian yang unik dan menarik, seperti tari selamat dating yang merupakan tarian khas papua yang menggambarkan kegembiraan hati para penduduk dalam menyabut para tamu terhormat yang datang ke wilayah mereka. Tari ini memiliki gerakan yang menarik, dinamik dan dilakuakan dengan semangat. Ada juga tarian sajojo .tarian ini adalah sejenis tari pergaulan rakyat yang berasal dari papua.dan lirik lagu dalam tari sajojo bercerita tentang seorang gadis cantik yang di idolakan oleh pemuda-pemuda di kampungnya.jenis tarian ini adalah tarian grup yang tidak di batasi jumlah penarinya .

Senjata Tradisional
Papua memiliki senjata tradisional yang digunakan untuk melawan musuh. Seperti pisau belati papua yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulu burung tersebut yang menghiasi pinggiran belati tersebut. Namun ada senjata lain yang biasanya di gunakan yaitu busur dan panah serta lembing yang digunakan untuk berburu.

Makanan Khas
Makanan khas papua yaitu sagu yang di buat jadi bubur atau yang dikenal dengan nama papeda. Masyarakat papua biasanya menyantap papeda bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan di bumbui kunyit dan jeruk nipis. 


Alat Musik
Papua memiliki banyak alat musik tradisional salah satunya yaitu tifa. Tifa merupakan salah satu alat musik pukul yang bentuknya hampir mirip dengan gendang. Alat musik Tifa terbuat dari kayu yang mana pada bagian tengah kayu tersebut dibuat lubang besar yang dibersihkan. Lalu diujung salah satu kayu tersebut ditutup dengan mengunakan kulit rusa yang telah dikeringkan yang berfungsi agar alat musik Tifa ini bisa menghasilkan suara yang indah dan bagus

Kerajinan Tangan
Masyarakat papua biasanya membuat kerajinan tangan yang di buat dari bahan-bahan yang tersedia dialam. Seperti kerajinan tas yang bernama Noken. Kerajinan ini di buat dari kulit kayu yang di anyam, dan warna yang diguanakan berasal dari pewarna alami akar tumbuhan dan buah-buahan. Noken ini biasa di gunakan dan di bawah dengan menyangkutkan noken di atas kepala.

Selain keunikan-keunikan yang sudah di sebutkan di atas ada juga yang menurut saya sangat menjadi daya tarik provinsi papua ini,yakni indahnya pemandangan, indahnya pemandangan laut dan pantainya, dan hutan-hutan yang masih lebat. Yang menjadi objek parawisataawan untuk datang ke papua hanya untuk merasakan dan melihat pemandangan sunset, pemandangan bawah laut yang begitu indah.




    gambar pantai waiwo,raja ampat,papua.
    

   gambar bawah laut,pantai waiwo

    hutan Lindung,di sorong,papua barat


Nah itu adalah sedikit penjelasan tentang kebudayaan papua.

Sangat indah bukan, sayang bila semuanya harus musnah. Maka dari itu saya sebagai warga Negara Indonesia yang cinta akan kebudayaan yang ada di negeri tercinta republic Indonesia ini
Menyayangkan bila kebudayaan Indonesia ini harus musnah karena jaman yang semakin modern ini. Maka dari itu solusi dari saya untuk bisa menjaga kelestarian kebudayaan yang ada di Indonesia ini dengan Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan-kebudayaan Indonesia  bias juga dengan mencintai kebudayaan dan melindungi kebudayaan  supaya kebudayaan ini berkembang. Mempelajari dan mengenal berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia agar timbul di dalam diri seseorang untuk menjaga kebudayaan Indonesia dari pengaruh kebudayaan luar yang negatif.  Bersama – sama pemerintah mengembangkan dan memajukan kebudayaan – kebudayaan di setiap daerah terutama di daerah – daerh terpencil yang masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah ataupun masyarakat di kota – kota maju.