Judul
|
Kepemimpinan
Komunikasi Dan Motivasi Dalam Organisasi
|
Penulis
|
Drs.
FX. Supriyono, M.Ds
|
Volume
dan Hal
|
29
|
Tanggal
Review
|
15
Oktober 2014
|
Reviewer
|
1.
Bunga
Cininthya Armina
2.
Cindy F.
3.
Dista Iriani
4.
Dwi Ayu Pujiningtyas
5.
Nurjanah
|
Tujuan
Penelitian
|
Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan variable yang paling
dominan dalam mempengaruhi Kepemimpinan Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi.
|
Subjek
Penelitian
|
Penelitian
dilakukan di sebuah perusahaan dalam situasi rapat Gaya kepemimpinan partisipatif
ditandai dengan komunikasi dua arah dan pengambilan keputusan turut
melibatkan staf/karyawan. Hal tersebut terlihat pada saat rapat untuk
menetapkan kebijakan, dimana selalu melibatkan perwakilan tiap seksi untuk
menghadiri rapat dan menanyakan kepada perwakilan tiap seksi mengenai
masalah-masalah yang terjadi, dan didiskusikan bersama untuk mendapatkan
solusi yang terbaik.
|
Metode
peneltian
|
Adalah
metode observasi langsung ke perusahaan yang sedang melakukan rapat.
|
Definisi
Operasional Variabel Dependen
|
Variable
dependen dalam penelitian ini adalah pengaruh kepemimpinan dalam suatu
organisasi.
“Paul dan Blanchard (1996:276)
mengemukakam, motivasi orang tergantung pada kekuatan motifnya. Motif yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau
gerak hati dalam diri individu. Smith and Cinny mengemukakan motivasi
berprestasi merupakan hasil interaksi usaha, kepuasan, dan ganjaran untuk
mencapai tujuan. Sedang Davis & Newstroom (2000: 88), motivasi
berprestasi adalah dorongan dalam diri orang-orang untuk mengatasi segala
tantangan dan hambatan untuk mencapai tujuan. Robert Glasgow dalam
Davis & Newstroom (2000 :88) menyatakan bahwa orang yang memiliki
motivasi berprestasi memiliki dorongan untuk berkembang dan tumbuh, serta
ingin berhasil. Karakteristik pegawai yang berorientasi prestasi, mereka
bekerja keras apabila mereka memandang pekerjaan akan memperoleh kebanggaan
pribadi atas upaya mereka, apabila hanya terdapat sedikit resiko gagal, dan
apabila mereka mendapat balikan spesifik tentang prestasi diwaktu lalu.”
|
Cara
& Alat Mengukur Variabel Dependen
|
Cara
mengukur alat yang digunakan untuk mengukur variable yaitu melakukan
observasi dalam suatu rapat pada perusahaan.
|
Langkah-langkah
Terapi
|
Langkah-langkah
yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah :
1.
Observasi dan pengamatan pada kondisi rapat pada
suatu perusahaan
2.
menanyakan kepada perwakilan tiap seksi mengenai
masalah-masalah yang terjadi, dan didiskusikan bersama untuk mendapatkan
solusi yang terbaik
3.
mempunyai hubungan yang positif dengan motivasi
kerja karena semua staf/karyawan mempunyai motivasi yang tinggi dan tidak ada
karyawan yang mempunyai motivasi rendah dalam gaya kepemimpinan konsultatif.
|
Hasil
Penelitian
|
Berdasarkan hasil kajian pustaka dan observasi
yang dilakukan dapat di simpulkan yang paling dominan adalah kepemimpinan
sebagai berikut :
1. Gaya
kepemimpinan yang digunakan oleh manajer adalah gaya kepemimpinan
konsultatif. Namun, gaya-gaya kepemimpinan direktif, partisipatif, dan
delegatif juga diterapkan dalam hal-hal dan situasi tertentu. Pada saat
menerapkan peraturan kerja, atasan menerapkan gaya kepemimpinan direktif,
dengan melakukan pengawasan yang ketat dan memberikan sanksi terhadap
staf/karyawan yang melanggar. Selain itu, gaya kepemimpinan partisipatif
diterapkan atasan pada saat rapat menetapkan kebijakan, karena atasan
menganggap ide, saran dan kritik dari karyawan merupakan masukan yang sangat
berarti. Gaya kepemimpinan delegatif, biasanya diterapkan atasan jika ada
pekerjaan yang belum terselesaikan, dan mendelagasikannya kepada karyawan
untuk bekerja lembur.
2. Tingkat motivasi kerja karyawan
tergolong tinggi, yang dilihat bersedianya staf/karyawan untuk bekerja keras,
bekerjasama dan bertanggung jawab. Bekerja keras terlihat dari kemauan dari
karyawan dalam menerima lemburan dalam bekerja. Kerjasama yang baik antar
karyawan terlihat dari saling membantu karyawan jika ada kesulitan dalam
bekerja. Adanya rasa kekeluargaan yang sudah melekat membuat staf/karyawan
betah bekerja disana, dan menganggap bahwa rekan kerja sudah seperti keluarga
sendiri.Tepat waktunya staf/karyawan pada saat masuk jam kerja dan
bersedianya staf/karyawan dalam bekerja lembur untuk mempercepat penyelesaian
pekerjaan merupakan ciri dari rasa tanggung jawab karyawan terhadap peraturan
yang dibuat perusahaan.
3. Gaya kepemimpinan konsultatif
cenderung menghasilkan motivasi kerja yang tinggi di kalangan staf/karyawan.
Namun, penerapan gaya kepemimpinan direktif, partispatif, dan delegatif juga
cenderung menghasilkan motivasi kerja yang tinggi. Hal ini karena disamping
faktor-faktor motivasi juga dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang
diterapkan atasan.
|
Kekuatan
Penelitian
|
Kekuatan penelitian ini adalah
alat yang digunakan dalam penelitian berupa observasi cukup mudah digunakan
oleh subjek penelitian sehingga dalam pengambilan datanya tidak dibutuhkan
waktu yang lama seperti pada metode kualitatif.
|
Kelemahan
Penelitian
|
Kelemahannya dari penelitian
adalah :
1.
tidak di
cantumkan tanggal penelitian
2.
tidak di
cantumkan objek penelitian
|
Judul
Pengembangan
karir Terhadap Motivasi kerja karyawan Pada PT.Exel Utama Indonesia Karawang
Penulis
Puji
Isyanto,SE.,MM, Sungkono,SE.,MM, Cynthia Desriani, SE.
Volume
dan Hal
11
Tanggal
Review
15
Oktober 2014
Reviewer
1.
Bunga
Cininthya Armina
2.
Cindy F.
3.
Dista Iriani
4.
Dwi Ayu Pujiningtyas
5.
Nurjanah
Tujuan
Penelitian
Tujuan
utama adalah Penelitian ini menggunakan desain deskriptif verifikatif, dengan
tujuan untuk mengetahui,
menganalisis,
dan menjelaskan bagaimana Pengembangan Karir, motivasi kerja, dan pengaruh
Pengembangan
Karir terhadap motivasi kerja karyawan di PT.Excel Utama Indonesia Karawang.
Subjek
Penelitian
Penelitian
dilakukan di sebuah perusahaan PT.Excel Utama Indonesia Karawang.
Metode
peneltian
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan metode,
tujuan,
cara
pengambilan data serta berdasarkan jenis data dan model analisisnya, sebagai
berikut :
1.Berdasarkan
Tujuan Penelitian. Dengan terfokus pada penelitian terapan yang ditujukan
untuk memecahkan masalah praktis, artinya penelitian dilakukan dengan cara
Jurnal
Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1125
menerapkan
teori yang akan dijadikan kerangka pemikiran dengan realitas dilingkungan
kerja atau objek yang akan diambil
2.Berdasarkan
Metode Penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian survey dimana
Penelitian ini dilakukan secara langsung terjun pada objek yang diteliti
untuk dengan cara observasi dan kuisioner.
3.Berdasarkan
Tingkat Eksplanasinya. Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini
temasuk penelitian Asosiatif.
Analisis
Asosiatif yaitu Penelitian yang bertujuan untuk meneliti hubungan antara dua
variabel atau lebih.
4.
Berdasarkan Rancangan Jenis Data. Penelitian ini termasuk analisis data
kuantitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan hanya sedikit, berwujud
kasus-kasus atau angka angka yang didapat dari hasil penelitian secara
langsung dengan menghitung waktu, kemudian diolah dengan menggunakan
rumus-rumus yang didapat dari sumber buku yang ada hubungannya dengan
masalah-masalah yang dihadapi.
Definisi
Operasional Variabel Dependen
·
Variable dependen dalam penelitian ini adalah
pengaruh kepemimpinan dalam suatu organisasi.
·
Variabel penelitan adalah suatu atribut, sifat
atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dirarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini pengembangan karir dan
motivasi kerja di tentukan sebagai variable penelitian agar pengambilan dan
pembahasan data terarah.
Dari permasalahan yang diteliti,
terdapat dua variabel yang menjadi pokok permasalahan yang akan dianalisis
dalam penelitian ini, yaitu:
·
Variabel X (indevenden variabel) variabel
pengembangan karir
·
Variabel X (devenden variabel) variabel motivasi
kerja
Cara
& Alat Mengukur Variabel Dependen
Cara
mengukur alat yang digunakan untuk mengukur variable yaitu melakukan
observasi dalam suatu rapat pada perusahaan.
Langkah-langkah
Terapi
Langkah-langkah
yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah :
1.
Observasi dan pengamatan pada kondisi rapat pada
suatu perusahaan
2.
menanyakan kepada perwakilan tiap seksi mengenai
masalah-masalah yang terjadi, dan didiskusikan bersama untuk mendapatkan
solusi yang terbaik
3.
mempunyai hubungan yang positif dengan motivasi
kerja karena semua staf/karyawan mempunyai motivasi yang tinggi dan tidak ada
karyawan yang mempunyai motivasi rendah dalam gaya kepemimpinan konsultatif.
Hasil
Penelitian
Berdasarkan penjelasan tabel 4.30, dan
gambar 4.11 diatas, maka didapat hasil rekapitulasi pengembangan karir dengan
jumlah responden 72 dari 10 pertanyaan, menunjukkan bahwa
karyawan PT.Excel Utama Indonesia
Karawang menilai Baik dengan Pendidikan formal (Score 283),
Pengalaman kerja (Score 268), Prestasi
kerja (Score 280), Keterampilan kerja (Score 291),
Produktivitas kerja (Score 276),
Penaikan jabatan (Score 285), Peningkatan karir (Score 288),
Pelatihan karyawan (Score 254),
Jenjang karir (Score 260), dan Perencanaan kerja (Score 259). Dan
nilai yang paling kecil ada pada
indicator pelatihan karyawan dengan score 254, dan ini harus
ditingkatkan. Maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar karyawan PT.Excel Utama Indonesia
Karawang menilai Baik terhadap
pengembangan karir di PT.Excel Utama Indonesia Karawang.
Kekuatan
Penelitian
Kekuatan penelitian ini adalah
alat yang digunakan dalam penelitian berupa observasi cukup mudah digunakan
oleh subjek penelitian sehingga dalam pengambilan datanya tidak dibutuhkan
waktu yang lama.
Kelemahan
Penelitian
Kelemahannya dari penelitian
adalah :
1.
tidak di
cantumkan objek penelitian
Judul
Pengembangan
karir Terhadap Motivasi kerja karyawan Pada PT.Exel Utama Indonesia Karawang
Penulis
Puji
Isyanto,SE.,MM, Sungkono,SE.,MM, Cynthia Desriani, SE.
Volume
dan Hal
11
Tanggal
Review
15
Oktober 2014
Reviewer
1.
Bunga
Cininthya Armina
2.
Cindy F.
3.
Dista Iriani
4.
Dwi Ayu Pujiningtyas
5.
Nurjanah
Tujuan
Penelitian
Tujuan
utama adalah Penelitian ini menggunakan desain deskriptif verifikatif, dengan
tujuan untuk mengetahui,
menganalisis,
dan menjelaskan bagaimana Pengembangan Karir, motivasi kerja, dan pengaruh
Pengembangan
Karir terhadap motivasi kerja karyawan di PT.Excel Utama Indonesia Karawang.
Subjek
Penelitian
Penelitian
dilakukan di sebuah perusahaan PT.Excel Utama Indonesia Karawang.
Metode
peneltian
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan metode,
tujuan,
cara
pengambilan data serta berdasarkan jenis data dan model analisisnya, sebagai
berikut :
1.Berdasarkan
Tujuan Penelitian. Dengan terfokus pada penelitian terapan yang ditujukan
untuk memecahkan masalah praktis, artinya penelitian dilakukan dengan cara
Jurnal
Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1125
menerapkan
teori yang akan dijadikan kerangka pemikiran dengan realitas dilingkungan
kerja atau objek yang akan diambil
2.Berdasarkan
Metode Penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian survey dimana
Penelitian ini dilakukan secara langsung terjun pada objek yang diteliti
untuk dengan cara observasi dan kuisioner.
3.Berdasarkan
Tingkat Eksplanasinya. Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini
temasuk penelitian Asosiatif.
Analisis
Asosiatif yaitu Penelitian yang bertujuan untuk meneliti hubungan antara dua
variabel atau lebih.
4.
Berdasarkan Rancangan Jenis Data. Penelitian ini termasuk analisis data
kuantitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan hanya sedikit, berwujud
kasus-kasus atau angka angka yang didapat dari hasil penelitian secara
langsung dengan menghitung waktu, kemudian diolah dengan menggunakan
rumus-rumus yang didapat dari sumber buku yang ada hubungannya dengan
masalah-masalah yang dihadapi.
Definisi
Operasional Variabel Dependen
·
Variable dependen dalam penelitian ini adalah
pengaruh kepemimpinan dalam suatu organisasi.
·
Variabel penelitan adalah suatu atribut, sifat
atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dirarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini pengembangan karir dan
motivasi kerja di tentukan sebagai variable penelitian agar pengambilan dan
pembahasan data terarah.
Dari permasalahan yang diteliti,
terdapat dua variabel yang menjadi pokok permasalahan yang akan dianalisis
dalam penelitian ini, yaitu:
·
Variabel X (indevenden variabel) variabel
pengembangan karir
·
Variabel X (devenden variabel) variabel motivasi
kerja
Cara
& Alat Mengukur Variabel Dependen
Cara
mengukur alat yang digunakan untuk mengukur variable yaitu melakukan
observasi dalam suatu rapat pada perusahaan.
Langkah-langkah
Terapi
Langkah-langkah
yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah :
1.
Observasi dan pengamatan pada kondisi rapat pada
suatu perusahaan
2.
menanyakan kepada perwakilan tiap seksi mengenai
masalah-masalah yang terjadi, dan didiskusikan bersama untuk mendapatkan
solusi yang terbaik
3.
mempunyai hubungan yang positif dengan motivasi
kerja karena semua staf/karyawan mempunyai motivasi yang tinggi dan tidak ada
karyawan yang mempunyai motivasi rendah dalam gaya kepemimpinan konsultatif.
Hasil
Penelitian
Berdasarkan penjelasan tabel 4.30, dan
gambar 4.11 diatas, maka didapat hasil rekapitulasi pengembangan karir dengan
jumlah responden 72 dari 10 pertanyaan, menunjukkan bahwa
karyawan PT.Excel Utama Indonesia
Karawang menilai Baik dengan Pendidikan formal (Score 283),
Pengalaman kerja (Score 268), Prestasi
kerja (Score 280), Keterampilan kerja (Score 291),
Produktivitas kerja (Score 276),
Penaikan jabatan (Score 285), Peningkatan karir (Score 288),
Pelatihan karyawan (Score 254),
Jenjang karir (Score 260), dan Perencanaan kerja (Score 259). Dan
nilai yang paling kecil ada pada
indicator pelatihan karyawan dengan score 254, dan ini harus
ditingkatkan. Maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar karyawan PT.Excel Utama Indonesia
Karawang menilai Baik terhadap
pengembangan karir di PT.Excel Utama Indonesia Karawang.
Kekuatan
Penelitian
Kekuatan penelitian ini adalah
alat yang digunakan dalam penelitian berupa observasi cukup mudah digunakan
oleh subjek penelitian sehingga dalam pengambilan datanya tidak dibutuhkan
waktu yang lama.
Kelemahan
Penelitian
Kelemahannya dari penelitian
adalah :
1.
tidak di
cantumkan objek penelitian
Judul
|
Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier terhadap
Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong
di Tanjung Kalimantan Selatan
|
Penulis
|
M. Harlie
|
Volume
dan Hal
|
8
|
Tanggal
Review
|
15
Oktober 2014
|
Reviewer
|
1.
Bunga Cininthya
Armina
2.
Cindy F.
3.
Dista Iriani
4.
Dwi Ayu Pujiningtyas
5.
Nurjanah
|
Tujuan
Penelitian
|
Tujuan utama
adalah meningkatkan kualitas aparat pemerintah sehingga mereka dapat
melakukan tugas
mereka
sebaik-baiknya untuk mempercepat pencapaian tujuan. Oleh karena itu, aparat
pemerintah harus memiliki
beberapa
karakteristik seperti keahlian tinggi dan keterampilan, pengetahuan yang
luas, bakat dan potensi
yang baik,
kepribadian yang baik, motivasi, moral dan etos kerja. Untuk mencapai
karakteristik tersebut,
pejabat
pemerintah harus mengembangkan potensi mereka dengan berpartisipasi dalam
program pendidikan
dan pelatihan
yang berkaitan dengan bidang keahlian mereka. Sistem penilaian kerja yang
berkaitan dengan
motivasi dan
pengembangan karir bagi perwira harus disiapkan. Penelitian ini meneliti dan
menganalisa peran
disiplin
kerja, motivasi, dan pengembangan karir pada aparat pemerintah etos kerja di
Kabupaten Tabalong,
Kalimantan
Selatan
|
Subjek
Penelitian
|
Penelitian
dilakukan di sebuah perusahaan STIA Tabalong Kalimantan Selatan.
|
Metode
peneltian
|
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan metode,
tujuan,
cara
pengambilan data serta berdasarkan jenis data dan model analisisnya, sebagai
berikut :
·
Metode survey digunakan dan data dikumpulkan
melalui
kuesioner yang ditujukan kepada Pegawai
Negeri Sipil
Pemerintah kabupaten Tabalong.
Desain
penelitian, 112 PNS Pemkab Tabalong
ditentukan
sebagai sampel dari 1197 populasi yang
terfokus pada
Kantor Bupati Tabalong. Kuesioner
disusun berdasarkan
lima skala Likert, software spss
digunakan
dalam penelitian ini.
Analisa ini
digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel
dependen.
Persamaan
regresi linier berganda:
Y = a + b1X1 +
b2X2 + b3X3
Di mana:
Y = variabel
terikat
A = konstanta
b1 = koefisien
regresi yang berhubungan dengan
variabel bebas
X1
b2 = koefisien
regresi yang berhubungan dengan
variabel bebas
X2
b3 = koefisien
regresi yang berhubungan dengan
variabel bebas
X3
X1 = Disiplin
kerja
X2 = Motivasi
X3 =
Pengembangan karier
Dalam regresi
berganda terdapat beberapa
asumsi klasik
yang harus dipenuhi, agar dapat menghasilkan
estimator
linier yang akurat dan mendekati
atau sama
dengan kenyataan. Asumsi-asumsi dasar tersebut dikenal sebagai asumsi klasik.
|
Definisi
Operasional Variabel Dependen
|
Dalam rangka
pembinaan aparatur pemerintah sebagai
sumber daya
manusia dalam organisasi pemerintah
mempunyai
andil yang cukup besar dalam menentukan
keberhasilan
pembangunan nasional, baik pembangunan
fisik, maupun
non fisik. Hal ini dilandasi suatu
kenyataan
bahwa aparatur pemerintah merupakan
tulang
penggung Negara, sehingga tujuan pembangunan
nasional untuk
mewujudkan masyarakat adil dan
makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945
banyak ditentukan oleh pelaksanaan tugas
yang
dibebankan pada aparatur pemerintah.
Oleh sebab itu
aparatur pemerintah haruslah
memiliki
karakteristik antara lain: ketrampilan dan
keahlian yang
tinggi, wawasan dan pengetahuan yang
luas, bakat
dan potensi, kepribadian dan motif kerja,
serta moral
dan etos kerja yang tinggi.
|
Cara
& Alat Mengukur Variabel Dependen
|
Cara
mengukur alat yang digunakan untuk mengukur variable yaitu melakukan
observasi dalam suatu rapat pada perusahaan.
|
Langkah-langkah
Terapi
|
Langkah-langkah
yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah :
1.
Observasi dan pengamatan pada kondisi rapat pada
suatu perusahaan
2.
menanyakan kepada perwakilan tiap seksi mengenai
masalah-masalah yang terjadi, dan didiskusikan bersama untuk mendapatkan
solusi yang terbaik
3.
mempunyai hubungan yang positif dengan motivasi
kerja karena semua staf/karyawan mempunyai motivasi yang tinggi dan tidak ada
karyawan yang mempunyai motivasi rendah dalam gaya kepemimpinan konsultatif.
|
Hasil
Penelitian
|
Oleh sebab itu
dengan adanya peranan aparatur
pemerintah
yang strategis tersebut, maka upaya
pengembangan
aparatur baik di tingkat pusat maupun
tingkat di
daerah.
Disiplin kerja
pada hakekatnya adalah menumbuhkan
kesadaran bagi
para pekerjanya untuk melakukan
tugas yang
telah dibebankan, di mana pembentukannya
tidak timbul
dengan sendirinya, melainkan
harus dibentuk
melalui pendidikan formal maupun non
formal, serta
motivasi yang ada pada setiap karyawan
harus
dikembangkan dengan baik. Dengan demikian
semakin
tingginya disiplin kerja setiap karyawan yang
didukung oleh
keahlian, upah, atau gaji yang layak,
maka akan
mempengaruhi aktivitas-aktivitas dari
instansi itu
sendiri. Motivasi merupakan salah satu
usaha untuk
meningkatkan kinerja pegawai. Motivasi
dan kinerja
adalah dua elemen yang konstruktif dan
korelatif.
Keduanya saling mensyaratkan dan tidak
bisa
dilepaskan dengan yang lain. Prestasi kerja pegawai
akan rendah
apabila tidak mempunyai motivasi
untuk
melaksanakan pekerjaan itu. Sebaliknya kalau
pegawai
tersebut mempunyai motivasi yang tinggi
untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut maka pada
umumnya
tingkat kinerja pegawai akan tinggi.
Untuk itulah
agar setiap pegawai dapat meningkatkan
kariernya,
maka pegawai tersebut harus berusaha
keras
mengelola diri, bukan pasrah kepada
nasib dan
bukan juga bermain dengan kolusi dan nepotisme.
Agar dalam
usaha tersebut tidak sia-sia, berjalan
dalam rel yang
sebenarnya, maka karier harus
direncanakan.
Dengan adanya
perencanaan karier yang baik
dalam rangka
mengembangkan karier diri, maka
seseorang akan
dapat membuat taktik, apa yang harus
dilakukan
untuk meraih jenjang tertentu. Pengembangan
karier
mempunyai berbagai manfaat karier
jangka panjang
yang membantu pegawai untuk tanggung
jawab lebih
besar di waktu yang akan datang.
Para pegawai
harus dilatih dan dikembangkan di
bidang
tertentu untuk mengurangi dan menghilangkan
kebiasaan
kerja yang jelek atau untuk mempelajari
ketrampilan
baru yang akan meningkatkan kinerja
mereka.
|
Kekuatan
Penelitian
|
Kekuatan penelitian ini adalah
alat yang digunakan dalam penelitian berupa observasi cukup mudah digunakan
oleh subjek penelitian sehingga dalam pengambilan datanya tidak dibutuhkan
waktu yang lama.
|
Kelemahan
Penelitian
|
Kelemahannya dari penelitian
adalah :
1.
tidak di
cantumkan objek penelitian
|